-->

Ilmu Sosial Dasar

Ilmu Sosial Dasar
Masyarakat

MANUSIA dan KEBUDAYAAN

MANUSIA dan KEBUDAYAAN

Pengertian Manusia menurut Budaya adalah manusia sebagai mahkluk yang berbudaya tidak lain adalah mahkluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan.

Dalam bahasa inggris, budaya disebut sebagi istilah culture. Kata culture berasal dari Bahasa Latin yaitu colere yang artinya mengolah atau mengerjakan, dalam konteks ini adalah mengolah tanah atau bertani. Colore atau culture juga diartikan sebagi usaha manuusia untuk mengolah alam

Kebudayaan ini dipelajari oleh berbagai disiplin ilmu, khususnya dari rumpun sosial humaniora, misalnya antropologi,sosiologi,sejarah dan arekologi. Sebenarnya juga ada disiplin ilmu yang benar mempelajaari kebudayaan, yaitu ilmu budaya (cultural studies)

FUNGSI KEBUDAYAAN

Pada dasarnya kebudayaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Untuk lebih spesifiknya, berikut adalah fungsi kebudayaan bagi masyarakat : 

1.     Pakaian

Salah besar jika pakaian tertutup dianggap ketinggalan zaman. Dahulu di sekitar zaman batu, manusia memakai baju yang terbuka. Bagian yang ditutupi hanyalah organ vital atau alat kelamin saja. Namun, seiring berkembangnya zaman yang memajukan cara berpikir manusia, fungsi pakaian semakin kompleks.

Saat ini pakaian digunakan untuk menutup bagian tubuh yang dapat mengundang syahwat (nafsu), dimanfaatkan sebagai pelindung dari panas dan hujan bahkan pakaina pada zaman sekarang sudah dianggap sebagai mode yang mencerminkan karakter si pemakai.

2.     Rumah

Dalam kebudayaan masyarakat Indonesia hampir setiap provinsi memiliki gaya bangunan khas dan pakaian adat sendiri. Model rumah adat mencerminkan perkembangan kebudayaan yang ada di masyarakat tersebut. Selain itu, bisa juga faktor alam memberi pengaruh terhadap jenis bahan yang digunakan sebagai pembangun rumah.

 

3.      Komunikasi

Orang-orang tradisional memanfaatkan tanduk kerbau sebagai alat komunikasi. Kemudian ada ide dan gagasan yang muncul atas dasar kesadaran terbatasnya kemampuan tanduk kerbau sebagai alat komunikasi dua arah. Akhirnya orang memanfaatkan bedhug, gong, dan kentongan sebagai alat komunikasi massa.

Kebutuhan manusia akan komunikasi semakin besar saja. Mereka merasa komunikasi dengan memukul gong dan sejenisnya hanya bisa mengumpulkan orang yang berada di jarak beberapa kilometer. Selebihnya tidak ada orang yang mendengar bunyi gong tersebut. Kemudian manusia yang beradab mengembangkan kebudayaan yang lebih tinggi. Mulanya melalui jasa merpati pos yang kemudian beralih ke tukang pos.

4.     Pangan

Menjadi kebutuhan primer manusia di seluruh bumi yaitu kebutuhan akan panganan sebagai sumber kehidupan. Manusia pada masa tradisional memanfaatkan bahan-bahan alam untuk memenuhi kebutuhannya akan makan dan minum. Mereka tidak melakukan pengolahan yang baik sebelum mengonsumsi makanan dan minuman.


5.     Nilai atau Norma

Norma-norma yang hidup di masyarakat merupakan salah satu produk dari kebudayaan. Norma tersebut terbentuk demi melindungi anggota masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin akan berakibat buruk jika didekati. Norma yang ada di masyarakat bersifat unik dan khas. Setiap masyarakat dan bangsa selalu memiliki norma dan adat yang berbeda untuk mengatur anggota atau rakyatnya.


HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusai sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagaidwitunggal makasudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduaanya merupakan satu kesatuan.

Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai denganya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhananya adalah hubungan antara manusia dengan peraturan yang ada di masyarakat.

Pada saat peraturan itu dibuat oleh manusia dan setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuat harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dengan manusia yang dimana disitu ada kebudayaan pasti ada manusia sebagai pengikut begitu juga di setiap manusia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.

Hubungan antara manusia dan kebudayaan dapat dilihat seperti manusia dengan masyarakat dinyatakan dengan saling terikat satu sama lain (dialektis). Proses saling terikat satu sama lain(dalektis) ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu:

1.     Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresiakn dirinya dengan membangun dunianya. Melalui tahap ini masyarakat bisa menjadi kenyataan buatan manusia.

2.          Obyekftivasi, yaitu proses dimana masyarayat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala paranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3.     Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Makdsudnya adalah bahwa manusia mempelajari kembali masyaratknya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

Jadi, kesimpulanya adalah hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berati walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan maksudanya adalah manuisa menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya.

Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebuyaan dan bukan merusaknya. Manusia yang berbudaya harusnya mampu untuk terus dan tetao bebrbudaya sebagaimana hakikat sebagai manusia.

Manusia sebagai pelaku kebudayaan dan sekaligus pencipta kebudayaan seharusnya mampu mengenali dan melestatrikan kebudayaan itu sendiri karena adanya manusia tak terlepas dengan adanya kebudayaan artinya itu sangat berkaitan dengan kebudayaan


 

 

 

 

0 Response to "MANUSIA dan KEBUDAYAAN"

Tugas

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel