EDGE COMPUTING
EDGE COMPUTING
Pengertian Edge Computing
Edge computing / komputasi tepi adalah sebuah proses komputasi yang difokuskan
untuk memproses lalu lintas IoT atau internet of Things dan dalam edge
computing dalam penyimpanan data Anda akan disimpan sedekat mungkin dengan
sumber data ke pusat data yang dapat mengurangi latensi serta penggunaan
bandwidth dan overhead yang tidak diperlukan. Komputasi tepi yang kita kenal
sekarang berasal dari akhir 1990-an, ketika Akamai meluncurkan jaringan
pengiriman kontennya yang ditujukan untuk mengatasi kemacetan web. Akamai,
seperti Cloudflare .
Menurut
perusahaan riset IDC, edge computing adalah jaringan mesh dari pusat data mikro (perangkat IoT) yang
memproses atau menyimpan data penting secara lokal dan mendorong semua data
yang diterima ke pusat data center atau cloud, dalam jarak kurang dari 100 kaki.
Maka karena itu bagi perusahaan,yang memiliki koneksi data yang lambat dan
latensi yang tinggi akan berdampak langsung terhadap performa bisnis dan dampak
finansial. Untuk itu diperlukan data center yang andal untuk mengurangi
latensi.dengan mengunakan salah satu solusi yang efektif adalah edge computing atau komputasi tepi.
Maka karena
itu dengan edge computing, resiko keterlambatan pengiriman
data ini bisa diatasi. Sehingga dapat diringkas, bahwa edge computing hampir sama dengan cloud computing, namun dalam
skala mikro. Sehingga penggunaan edge computing ternyata sangat
sesuai dengan kondisi yang tengah dihadapi perusahaan. Pasalnya, survei Tech
Research Asia menyebutkan penggunaan edge computing mampu menekan
biaya operasional hingga 46 persen dengan menghemat biaya bandwidth yang ditengarai masih belum stabil. Dan hal
ini menepis anggapan bahwa edge computing sekedar tren,
namun merupakan sebuah solusi pemrosesan data yang terbukti membantu perusahaan
mengatasi masalah latensi, tuntutan operasional, dan keamanan, terutama di
lingkungan seperti saat ini.
Teknologi edge computing sendiri memungkinkan setiap perusahaan
yang memiliki banyak cabang di berbagai daerah untuk mengelola data
perangkatnya dengan cepat. Dan teknologi ini digadang-gadang dapat meningkatkan
keamanan, keandalan, dan memodernisasi infrastruktur digital perusahaan namun
dengan biaya yang lebih terjangkau, tetapi meski menjadi solusi pengolahan data yang andal dan efisien,
penerapan teknologi edge computing juga memiliki
tantangannya.
Banyak perusahaan yang menggunakan edge computing yang tidak terstandarisasi, yang akhirnya akan mempersulit proses integrasi. Untuk penerapan edge data center dalam skala besar, sangatlah penting untuk melakukan prakonfigurasi lokasi dengan micro data center. Tidak hanya itu, instalasi plug and play juga diperlukan. Micro data center harus dirancang untuk pemeliharaan minimal karena lokasinya mungkin sulit untuk diakses dan berbiaya tinggi.
Penerapan Kinerja Edge Computing
Dalam beberapa tahun terakhir,
kamu pasti sudah familier dengan sistem penyimpanan cloud, seperti
Google Drive, Apple iCloud, dan Amazon EC2.
Namun, bagaimana jika kamu perlu
memproses data tetapi tidak ada jaringan internet yang
memadai? Nah, edge computing hadir untuk menjawab permasalahan
tersebut.
Menurut The Verge, edge
computing adalah sistem komputasi yang dilakukan pada atau di dekat sumber
data. Jadi, kamu tidak perlu
mengandalkan cloud untuk melakukan semua pekerjaan sekaligus.
Alasannya, sumber data sudah berada lebih dekat dengan pusat data.
Data yang dihasilkan oleh
perangkat internet of things (IoT) akan diproses lebih dekat ke tepi
jaringan. Proses analisis data pun akan berlangsung lebih cepat. Pasalnya,
kehadiran edge computing didasari oleh semakin banyaknya
perangkat IoT. Perangkat tersebut menuntut adanya proses pengolahan data
yang lebih cepat.
Oleh karena itu, edge computing dirancang
untuk mempercepat dukungan terhadap aplikasi secara real
time, seperti pemrosesan video, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI),
robotik, dan sebagainya.
Saat ini, penggunaan edge
computing terbilang ideal di berbagai situasi. Salah satunya yakni ketika
koneksi internet pada perangkat IoT-mu buruk. Selain itu, keunggulan
lainnya dari edge computing adalah dapat mengurangi latensi dan
penggunaan bandwith yang tidak diperlukan.
Secara arsitektur edge
computing termasuk golongan distributed computing. Infrastruktur edge
computing terdistribusi di berbagai tempat yang dekat dengan peranti
pengumpul data. Edge computing akan mengolah data yang dibutuhkan untuk
respon cepat. Sedangkan data lainnya yang perlu dianalisis lebih lanjut atau
membutuhkan daya komputasi besar akan dikirim ke cloud. Dengan demikian tidak
semua data dikirim ke cloud sehingga mengurangi beban jaringan dan menghindari
potensi bottleneck di layanan pusat. Mengirim semua data ke pusat tidaklah
praktis dan efisien.
Jadi, secara sederhana, edge
computing ini menjalankan proses seminimal mungkin dari cloud dan
memindahkannya pada tempat lokal, layaknya penggunaan komputer secara personal.
Konsep ini dapat membawa komputasi pada jaringan edge untuk mengurangi
komunikasi jarak jauh antara client dan server.
Kelebihan :
Menurut Statista, akan ada 75,44
miliar perangkat IoT pada 2025. Jumlah ini naik lima kali lipat dalam 10
tahun. Oleh karena itu, diperlukan sistem teknologi yang mampu mendukung
perangkat-perangkat tersebut secara lebih efektif.
Nah, banyak pakar menyebut
bahwa edge computing adalah sistem yang tepat untuk menopang kinerja
IoT. Dengan edge computing, sebagian besar proses komputasi akan
dipindahkan ke tepi. Penggunaan bandwith dan sumber daya server pun
akan menjadi lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
Tak hanya itu,
kelebihan edge computing lainnya adalah mengurangi
latensi. Sebagai contoh, kamu ingin mengirim pesan kepada seseorang di
gedung yang sama denganmu. Biasanya, pesan tersebut akan diarahkan ke luar
gedung, disampaikan kepada server di suatu tempat, dan dibawa kembali
ke gedungmu hingga diterima orang tersebut.
Prosesnya cukup panjang.
Penerimaan pesan pun sempat mengalami penundaan. Namun, dengan edge
computing, pesan tersebut bisa diterima lebih cepat oleh orang lain.
Meskipun terkesan canggih dan sederhana, nyatanya edge
computing tetap memiliki beberapa kekurangan. Salah satu
kelemahan edge computing adalah dapat meningkatkan kemungkinan
serangan terhadap perangkat internet of things (IoT).
Sejatinya, kamu memerlukan lebih banyak perangkat IoT dalam proses edge computing, seperti server edge dan perangkat dengan sistem komputer yang kuat.
Contoh Edge Computing dalam kehidupan sehari - hari:
Apa Manfaat Edge Computing untuk Bisnis ?
Seperti
tren TI, profesional bisnis dan teknologi ingin tahu bagaimana kemajuan dapat
membantu mereka mengoptimalkan operasinya. Komputasi tepi, bagaimanapun,
mungkin tidak untuk setiap bisnis, setidaknya untuk saat ini. Adopsi komputasi
dan aplikasi tepi pada akhirnya akan ditentukan oleh seberapa baik teknologi.
Ini harus sesuai dengan sasaran bisnis dan akan bergantung pada apakah sebuah
organisasi memiliki sumber daya untuk menerapkan, mengelola, dan menguangkannya
secara efektif.
Beberapa industri
sangat siap mendapatkan keuntungan dari komputasi tepi:
SmartCity
menggunakan Edge Computing yang dapat diterapkan secara luas di komunitas.
Karena jumlah sensor yang selalu tumbuh (warga negara, sistem lalu lintas,
sistem layanan kesehatan, utilitas dan program keamanan), menyimpan dan
menganalisis data di lokasi sentral menjadi kurang layak.
Komputasi
tepi juga mengurangi penundaan latency dalam layanan masyarakat dimana tindakan
harus cepat. Seperti dalam keadaan darurat medis, penegakan hukum, pola lalu
lintas dan transportasi umum. Ini juga memungkinkan untuk ketepatan geografis,
sehingga informasi yang relevan dengan jalan, blok atau pinggiran kota tertentu
dapat dibagi secara instan dengan pengguna di area tersebut.
Aplikasi
dan teknologi pada akhirnya akan menentukan apakah edge computing menjadi
memanjang dari sensor lalu lintas dan lampu jalan ke pompa, turbin dan
perangkat utilitas yang tidak tersambung secara tradisional lainnya.
Bagaimana jaringan smart-city mengumpulkan dan mendistribusikan informasi jika terjadi bencana alam? Bagaimana dampak rantai pasokan untuk sumber daya seperti air dan bensin dikomunikasikan dan dikurangi dengan menggunakan teknologi smart-city and edge?
Transportasi Publik yang Cerdas
Edge
Computing dapat mendukung sejumlah fungsi untuk transportasi komersial dan
umum. Untuk kendaraan yang kompleks seperti pesawat terbang, kapal laut dan
pesawat ruang angkasa, persyaratan pemrosesan dan perhitungan yang dipercepat
dan analisis di tepi berarti hanya informasi paling penting yang dikirimkan
untuk analisis lebih lanjut; Sebagian besar disimpan secara lokal. Teknologi
tepi memungkinkan lalu lintas dan sensor lingkungan memproses dan mengirimkan
informasi yang paling relevan ke kendaraan, termasuk self-driving car.
Fungsi kedua dari jaringan tepi ini adalah informasi. Ini memberi masukan pola data lokal ke dalam sistem jaringan yang lebih luas yang dapat diakses secara lebih luas untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan perjalanan. Sistem transit yang cerdas juga merupakan bagian alami dari pengembangan SmartCity.
Rumah
pintar Sejumlah OEM data center mengklaim bahwa setiap rumah di A.S. akan
segera menjadi pusat datanya sendiri. Klaim tersebut semakin mendekati
kenyataan. Namun, Edge Computing menghubungkan sistem smart-home kembali ke
pusat produksi inti daripada membuat pusat data independen saat data bergerak
ke arah tepi. Peran “batch dan send” versus perangkat terhubung real-time di
rumah pintar terus dibahas dan dikembangkan.
Kendaraan otomatis, pesawat tak berawak dan mesin yang dioperasikan dari jarak jauh. Mungkin contoh teknologi Edge yang paling terkenal, mobil yang mengemudi sendiri membutuhkan sekitar 200 atau lebih CPU dan merupakan “pusat data pada roda” menurut Peter Levine dari Andreessen Horowitz. Mobil self-driving dapat memproses video langsung dan foto streaming untuk membuat keputusan langsung berdasarkan masukan data.
Mereka menyoroti kebutuhan untuk berbagi informasi kolaboratif melalui jaringan transportasi yang cerdas. Konsep ini dapat berlanjut ke pesawat tak berawak untuk pertanian, pertambangan, minyak dan gas dan industri lainnya yang harus bereaksi secara real time terhadap data yang mereka kumpulkan.
Mengembangkan
Strategi Dengan Edge Computing
Beberapa bisnis telah secara terbuka mengadopsi
pendekatan “all-in” kepada IoT dan keunggulannya. Namun, mereka harus tetap
sadar ketergesaan ke cloud masih terjadi untuk industri yang lamban. Tren jauh
dari sentralisasi dan awan ke komputasi terdistribusi memerlukan pertimbangan cermat
untuk menentukan keseimbangan optimal antara agregasi dan disagregasi untuk
setiap kasus penggunaan.
Untuk bisnis yang mengadopsi keunggulan, lima
komponen utama pengembangan strategi komprehensif adalah sebagai berikut:
- Tentukan
tujuan dan persyaratan termasuk tujuan bisnis / driver serta persyaratan
merek, pelanggan dan pengembalian investasi.
- Peta
topologi jaringan dari tepi kembali ke inti.
- Tentukan
sistem, protokol dan program yang merupakan kemampuan pemrosesan,
abstraksi dan komunikasi tepi.
- Tentukan
jaringan yang menghubungkan unit pengolahan tepi dengan sumber data dan
kembali ke fasilitas pemrosesan inti.
- Kembangkan strategi untuk pengawasan, pemeliharaan dan keamanan sistem komputasi tepi.
0 Response to "EDGE COMPUTING"
Post a Comment